Rabu, 19 Januari 2011

MEDIA PENDIDIKAN OHP (Overhead Projector) DAN OHT (Overhead Transparency)

A. OHP (Overhead Projector)

Over Head Projector adalah benda yang berguna untuk melihat bayangan gambar diapositif seperti yang umumnya digunakan untuk presentasi di kelas.[1] Dalam kelompok peralatan proyeksi , OHP ini adalah peralatan yang paling sederhana. Karena peralatan ini hanya mennggunakan sistem optik (lensa-lensa) dan elektrik (kipas pendingin dan lampu proyektor). Over Head Projector ini berfungsi untuk memproyeksikan (menyajikan) transparansi.

Proyektor Overhead merupakan jenis perangkat yang paling sederhana, terdiri atas sebuah kotak dengan bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk meletakkan materi pengajaran. Cahaya yang amat terang dari lampu proyektor amat kuat menyorot dari dalam kotak kemudian dibiaskan oleh sebuah lensa khusus, yaitu lensa flesnel, melewati sebuah transparan ukuran 20x25 cm yang ditempatkan diatas landasan tersebut. Sebuah sistem pemantul cahaya dari cermin dan lensa, yang ditempatkan diatas kotak landasan, menhasilkan berkas cahaya berbelok 900 melewati bahu pengajar. Dengan lampunya yang amat terang dan sistem optiknya yang efisien, mengahsilkan banyak sekali cahaya pada layar sehingga memungkinkan overhead bisa dipergunakan diruangan biasa tanpa penggelapan. Penggunaan proyektornya ditempakan di depan kelas sehingga pengajar bisa bertatap muka langsung dengan siswa.[2]

Berbagai materi pengajaran bisa diproyeksikan, termasuk potongan karton, obyek kecil dan berbagai jenis transparan. Materi pengajaran dapat dimanipulasi oleh pengajar, rincian penting materi dapat ditunjuk, diperjelas melalui memakai warna, dibubuhkan catatan, diagram, sket dengan menggunakan spidol, meliputi bagian pesan dan penambahan informasi secara bertahap sementara ceramah berlangsung. Penggambaran yang kompleks dapat dipertunjukkan melalui rangkaian teknik atau overlay.

Ada beberapa model dari OHP ini, tapi pada dasarnya semua mempunyai prinsip kerja yang sama. Perbedaannya adalah pada berbagai tambahan variasi dan kelengkapannya. Sedang yang umum dipergunakan adalah OHP dengan kontruksi seperti gambar dibawah ini.

Pada model tersebut, lampu, kipas pendingin dan reflektor ditempatkan dalam kotak bagian bawah. Hal ini berakibat bahwa overhead projector tersebut mempunyai bentuk yang besar, tetapi mempunyai keuntungan tahan untuk pemakaian yang lama karena adanya kipas pendingin, sehingga udara di dalam kotak yang ditimbulkan oleh panas lampu bisa dihembuskan ke luar.

Ada jenis lain yang dirancang untuk mudah dibawa-bawa karena bentuknya lebih ramping. Pada OHP jenis ini lampu proyektor dipasang jadi satu dengan lensa (pada head assembly) di bagian atas OHP, dan tidak dilengkapi dengan kipas pendingin. Bagian kotak dibawah (base) tidak diperlukan lagi sehingga lebih tipis, dengan demikian apabila dilipat hanya setebal tas jinjing. Karena tidak diperlengkapi dengan fan maka sistem pendinginannya kurang sempurna.

Pengoperasiannya:

* Periksa tegangan sumber listrik dan sesuaikan tegangan pada peralatan.

* Hubungkan OHP dengan sumber listrik.

* Tekan tombol ON?OFF ke posisi ON

* Letakkan transparansi pada posisi yang benar (diatas stage).

Atur posisi lens head assembly dan posisi OHP itu sendiri untuk menghindarkan energi keystone-effect.[3]

Atur tombol pengatur fokus, sehingga didapatkan hasil gambar proyeksi yang jelas dan tajam (focus).

Perawatannya:

1. Setelah selesai pemakaian matikan lampu. Kabel listrik jangan dicabut, karena pada beberapa OHP yang dilengkapi dengan thermostat, fan masih tetap berputar walaupun saklah ON/OFF ditekan keposiosi OFF. Tunggulah sampai fan tersebut berhenti berputar baru kabel listrik tersebut dicabut kemudian OHP dikemas.

2. Pada beberapa jenis OHP yang menggunakan saklar ON, FAN, OFF setelah selesai pemakaian tekanlah saklar ke posisi Fan. Lampu akan mati, tetapi fan tetap hidup. Tunggulah beberapa saat, setelah cukup dingin barulah OHP dimatikan, kemudian dikemas.

3. Apabila lensa kotor, bersihkanlah dengan kain khusus pembersih lensa (lens cleaning set). Bersihkan “stage” dengan kain lap yang halus, untuk menghilangkan kotoran dan debu.[4]

B. Media Transparensi (OHT)

Media tranparensi atau overhead transparency (OHT) seringkali disebut dengan nama perangkat kerasnya: yaitu OHP. Media tranparnsi adalah media visual proyeksi yang dibuat di atas bahan transparan, biasanya film acatate atau palstik berukuran 812” x 11”. Sebagai perangkat lunak, bahan transparan yang berisi pesan-pesan tersebut memerlukan alat khusus untuk memproyeksikannya, yaitu OHP.

OHP adalah alat yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memproyeksikan tranparensi ke arah layar lewat atas atau samping kepala orang yang menggunakannya. Ada OHP yang menggunakan ukuran tranparensi 31/4” x 4”; 7” x 7”; atau 10” x 10”, tapi yang biasa digunakan adalah yang berukuran 81/2” x 11”.

Berbagai objek atau pesan yang dituliskan atau digambarkan pada tranparensi bisa diproyeksikan lewat OHP, misalnya diagram, peta, grafik, batasan, dan sebagainya.

Media tranparensi mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan sebagai media pendidikan, antara lain:

Kelebihan:

1. Gambar yang diproyeksikan lebih jelas jika dibansingkan dengan kalau digambar dipapan. Ruangan tak perlu digelapkan, sehingga siswa dapat melihatnya sampil mencatat

2. Guru sambil mengajar dapat berhadapan dengan siswa

3. Benda-benda kecil dapat diproyeksikan hanya dengan meletakkannya diatas OHP, walaupun hasilnya berupa bayang-bayang.

4. Memungkinkan penyajian diskriminasi warna dan menarik minat-minat siswa.

5. Tak memerlukan tenaga bantuan operator dalam menggunakan OHP karena mudah dioperasikan.

6. Lebih sehat daripada papan tulis, praktis dapat digunakan untuk semua kelas ruangan.

7. Mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan, terutama untuk proses yang kompleks dan bertahap.

8. Menghemat tenaga dan waktu karena dapat dipakai berulang-berulang.

9. Sepenuhnya dibawah kontrol guru, dapat dipakai sebagai petunjuk sistematika penyajian guru, dan apabila menggunakan bingkai, catatan-catatan tambahan untuk mengingatkan si guru dapat dibuat diatasnya dan

10. Dapat menstimulasi efek gerak yang sederhana dan warna-warna pada proyeksinya dengan menambahkan alat penyajian tertentu.

Kelemahan:

1. Transparensi memerlukan peralatan khusus untuk memproyeksikannya (OHP), sedang OHP itu sendiri kadang-kadang sulit dicari suku cadangnya ditempat-tempat tertentu.

2. Memerlukan waktu, usaha, dan persiapan yang baik, lebih-lebih kalau menggunakan teknik penyajian yang kompleks.

3. Oleh karena tranparensi-tranparensi itu lepas maka menuntut cara kerja yang sistematis dalam penyajiannya.

4. Kalau kurang dikuasai teknik pemanfaatannya serta potensinya ada kecenderungan OHP dipakai sebagai pengganti papan tulis dan siswa cenderung bersikap pasif.

DAFTAR PUSTAKA

Sadiman, Arif S. 1996. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana & Ahmad Rifai. 2007. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo

http://organisasi.org/pengertian-alat-benda-optik-mikroskop-teropong-periskop-ohp-proyektor-slide-lup-dsb.



[2] Nana SudjanaSudjana& Ahmad Rifai, 2007, Media Pengajaran, Bandung: Sinar Baru Algensindo, Hal. 96-97

[3] Arif S, 1996, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Hal. 211

[4] Ibid. Hal. 212

Tidak ada komentar:

Posting Komentar